Kisah yanti si gadis cantik berjilbab
Foto itu membuatku malu dan sangat terkejut. Dari mana Mas Rozak mendapatkan foto itu? Pertanyaan itu muncul di benak saya.
“Kenapa kau tetap diam, sayang? Foto ini sangat bagus yang saya peroleh dari internet. Saya pikir wanita bodoh ini mirip denganmu, “Saya pikir Mas Rozak tahu itu aku.” Karena kain hitam menutupi wajahku, sebagian besar gambar tidak dapat dilihat.
Aku sedikit gugup menjawab, “emm mungkin ii itu cu cuma mirip aja sayang.”
Tapi ketika saya melihatnya, captionnya bertuliskan wanita jilboobs dari kota j***a. Ya, itu adalah kebetulan bahwa kamu juga ada di sini, sayang.
“eemmm ya ya mungkin itu.. banyak wanita seperti itu.” Haduh, alasan saya menjadi gugup saat ini.
“Ya, aku sudah tenang sekarang. Saya benar-benar percaya pada Anda. Yang penting adalah tetap jujur. Tapi awas ya, aku akan menghukum Anda jika Anda berbohong. Sambil menatap tajam ke arahku, Mas Rozak berkata itu, dan kemudian dia tersenyum lagi. Saya merasa sangat lega.
“Iya, sayang, aku tidak akan berbohong, jika itu hanya melanggar hukum.”
Baiklah. Jadi tidurlah, kita akan berangkat pagi nanti.
“Iya, sayang.. selamat malam.”
“malam juga.” Dia kemudian tertidur setelah mengecup keningku. Meskipun saya berusaha menutup mata, tetap sulit. Pertanyaan dan pernyataan Mr. Rozak sebelumnya seolah-olah dia tahu tentang foto itu. Saya yakin Mr. Rozak sudah mengetahui siapa saya. Tapi jika dia tahu alasan dia harus nanya lagi dan percaya jawaban yang saya berikan sebelumnya, dia pasti akan membantahnya. Aku akhirnya mengantuk dan memejamkan mata setelah berpikir lama.
Pagipun telah tiba, dan aku bangun karena alarm berbunyi jam empat pagi. Mas Rozak bangun dan langsung mandi, dan aku kemudian mengikutinya. Setelah itu, kami sholat bersama. Setelah itu, kami bersiap untuk pulang dan berangkat setelah membawa semua barang yang akan dibawa. Untuk sampai ke kota asal kami, perjalanan memakan waktu empat jam. Aku meminta Mas Rozak untuk berhenti setelah setengah perjalanan karena dia capek.
“Mas, berhenti dulu.”
“Mengapa, sayang?”
“Aku capek, istirahat dulu sekalian nih kebelet pipis”, kata seorang pria.
“Baiklah, kita akan mencari apotek dekat.”
Akhirnya ada SPBU juga setelah sepuluh menit. Kami berhenti untuk istirahat, dan karena aku sudah kebelet, aku langsung menuju toilet. Kulihat Mas Rozak terdiam sambil melihat layar ponselnya saat dia kembali dari kamar mandi. Kira-kira apa yang dia saksikan? Itu menarik perhatian saya. Namun, aku tidak sempat melihat Mas Rozak memasukkan ponselnya ke kantong.
“Kau tidak kebelet, kan?”
“Saya sudah lega.”
“Ya, lanjutkan.”
“Benar, sayang.” Kami kembali ke kampung halaman kami setelah sepuluh menit berhenti. Akhirnya, kami tiba di sana setelah hampir empat jam perjalanan. Mas Rozak kemudian mengantarku ke rumah dan setelah bersalaman dengan orangtuaku, dia pamit. Setelah itu, aku memasukkan barang-barangku ke kamar dan melihat beberapa notifikasi di layar ponselku; salah satunya adalah chat Rudi.
“Apakah Anda sudah sampai rumah, mbak?”
Saya berkata, “Udah rud, baru saja sampai.”
R: “Saya senang Anda berada di rumah. Sampaikan salam kepada orang tua Anda.
Saya berkata, “Iya rud, nanti aku sampaikan..” Tidakkah terlalu ramai di tempat kerja?
R: “Wah rame banget mbak, tapi kamu tidak ada jadi agak sepi.”
“Halah kamu bisa aja sih gombalnya,” kataku.
R: “hehehe iya, kembali ke sini lagi kapan mbak?”
Saya berkata, “Hari Rabu Rud.”
R: “Oke aku tunggu ya balik ke sini, selamat liburan mbak yanti.”
Saya berkata, “Iya rudi makasih ya.”
Aku mengajak ayah dan adikku jalan-jalan di sore hari. Sangat menyenangkan melihat mereka senyum dan berkumpul bersama dengan cara ini. Setelah lama tidak pulang, sangat menyenangkan untuk berkumpul dengan keluarga. Selain itu, saat aku pulang besok, teman-teman sekolah menengah saya mengadakan pertemuan dan pertemuan. Saya sangat senang dapat menikmati liburan bersama keluarga dan teman-teman saya.
Keesokan harinya, aku pergi ke tempat kumpul di mana kami berbicara kemarin. Kami berkumpul di salah satu rumah temen SMKU saya karena kami ingin mengadakan acara makan makan. Ini meningkatkan semangat saya. Selain itu, banyak temen saya telah tiba sebelum saya. Sangat menyenangkan untuk berkumpul lagi. Kami bahkan memasak bersama dan berfoto bersama.
Hentikan dan lanjutkan—————————————————————————
Tidak terasa libur tiga hari berjalan begitu cepat, dan aku harus kembali untuk merantau sore ini. Kami kembali berangkat setelah Mas Rozak menjemputku. Kami tiba di tempat tujuan setelah empat jam perjalanan, dan aku kembali menginap di kos Mas Rozak.
“Apakah kamu tidak lelah, sayang?”
“Saya sangat capek, saya ingin langsung bobok.”
“Kamu tiduran dulu, aku mau beli minum. Kamu mau nitip?”
“Tidak, sayang, aku ingin tidur saja.”
“Baiklah, jika begitu.”
Saya menyaksikan Mas Rozak keluar dari kamar dan kembali menutup pintu. Tampaknya suasana bisnis sangat sepi karena para siswa yang kuliah pulang kampung selama libur semester. Sangat menyedihkan bahwa Mas Rozak meminta saya untuk kembali ke sini. Dia tidak dapat menikmati liburan di rumah seperti temen-temennya yang lain.
Memakai celana pendek dan kaos, aku kemudian memejamkan mata. Saat aku tertidur, sepertinya Mas Rozak kembali ke kamar dan bernafsu melihatku. Aku mengbaikanya dan membiarkan dia bermain sendiri karena lelah. Dia segera menarik celanaku dan cdku.
“aaahhhh mass kok langsung buka bawah.” Mas Rozak tidak menjawab, tetapi saya merasakan penisnya sudah masuk ke dalam vaginaku. Dia perlahan menggesekkannya.
“aaahhhh sangat geli.. emmm aaaahhhh.” Aku mendesah sambil tetap menutup mata. Tanganya terus meremas toketku sejak tadi, yang sangat memuaskan.
“Aaaahhhh iya masss teruuss ahhhh enak maass aaaaahhhhh”, kata seorang wanita. Saat gesekan vaginaku semakin kencang, aku mendesah dengan lebih keras. Dan secara tak terduga, saya merasakan penis itu masuk ke dalam vagina saya…
“aaaaaaaaaaahhhhh ouuuuhhhhh aaaaaahhhhhhhh.” Kontolnya lebih besar dari milik rudi, dan aku langsung tersadar. Saya baru ingat bahwa Mr. Rozak mungkin tidak mengetahui bahwa saya tidak lagi perawan. Dia juga memasukkan kontolnya, meskipun sebelumnya menyatakan bahwa dia tidak mau melakukannya. Saya benar-benar terkejut ketika melihat Mas Rozak menatap sinis ke arah saya.
“Mengapa, sayang?” Menurutmu aku tidak tahu bahwa kamu sudah tidak perawan lagi? Saya menghargai ini. Setelah itu, mas Rozak dengan cepat melakukan penetrasi di dalam vaginaku. Jadi, dia tahu semuanya?
“Aaaahhhh pelan pelan mass aahhhh.. jadi mas udah tau?”
Aku tahu kamu munafik dan tega berbohong padaku. Terima ini, aku akan memberimu hukuman.
“Aaaahhh mass aahhhhhh ouuuuhhh sakit mas pelan pelan aaahhhh.” Mas Rozak tidak peduli dengan pertanyaanku dan melakukan penetrasinya dengan cepat. Dia kemudian membuka pinggulku dan menarik braku, membuatku telanjang bulat. Jarinya dengan keras mencubit putingku.
“aaawwhhh sakit massa jangan dicubit. Aku merasakan sensasi aneh itu, tetapi itu menyenangkan. Mas Rozak kemudian mencupang toketku beberapa kali.
“Aaaahhhh massa,, aaaawwwhhh sakit massa.. aahhhh”
“Kau mengatakan sakit?” Apa perasaanku lebih sakit daripada ini? Selama ini, Anda telah berbohong kepada saya, bukan? Saya mengetahui semuanya. Mas Rozak terlihat marah di wajahnya, yang membuatku takut.
“Aku minta maaf, mas. Aku akan melakukan segala sesuatu untuk menebus kesalahanku. Aku mohon, mas aaaaahhhhh aahhhhhhhhh.” Kenikmatan ini membuatku tak kuasa menahan kesakitan, jadi sulit bagiku untuk berbicara.
“Aku akan maafin kamu, sayang, tapi kamu harus nurut sama aku.. aaahhhh aku akan kasih kamu hukuman.”
“Saya akan menerimanya, mas, apapun hukumannya, asalkan mas mau maafin saya…..”
“Aahh iya, sayang, aku akan ingat janjimu itu terus terang…”
Mas Rozak menggenjotku dengan lebih cepat, dan setelah lima belas menit, aku orgasme.
“Aaaahhhh… uuhhhhhh ahhhhhhhh oouuuhhhhhhhhhhh…aaaahhhhhhhhh aahhhhhh….. ihhhhhhhhhh… ehhmmmm… aaahhhhhhh….. achhhhhhhhhhhhhh achhhhhhhhhhhhh oouuuuuuuuuuhhhhhhhhhhh….. ouuccchhhhhhhhhhh aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh ssshhhhhhhh aahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
“Aaahh aku mau sampai sayang… aaaaaahhhhhh” (crot crot croot croot) Mas Rozak memasukkan pejunya ke dalam rahimku, dan rasanya sangat hangat. Tetapi saya baru ingat.
“Kenapa dia dikeluarkan dari dalam? Masa subur saya sekarang, mas. “Bagaimana jika saya hamil?”
“Tenang sekarang, minum ini.” Saya menerima beberapa pil dari Mas Rozak.
“Sayang, jika kamu minum ini, kamu tidak akan hamil.”
Aku juga langsung meminum pil itu. Setelah menghabiskan minuman itu, saya bertanya beberapa hal kepada mas rozak.
“Darimana kau tahu semuanya itu, mas?”
Yanti, aku punya banyak teman disini, jadi aku tahu kalau kamu berbohong dan selingkuh dibelakangku.
“Berarti Mas juga tahu kalau itu fotoku saat kita mau pulang?”
Iya, saya juga tahu kalau itu foto Anda, karena itu saya mencoba bertanya kepada Anda. Ternyata Anda tidak jujur.
“Maaf, mas, aku takut nanti kamu marah dan kecewa sama aku, lagian aku diancem kalau laporin hal itu maka foto dan videoku akan disebarin sama dia.”
“Aku sudah kecewa denganmu sekarang, lebih baik kamu jujur dari awal, jadi aku bisa bantu kamu.”
“Maaf, mas, saya tahu saya salah karena saya tidak ingin jujur.”
“Aku akan maafin kamu, yang penting sekarang kamu harus ikuti apa yang aku mau.” Jadi, siapa yang kamu maksud tadi?
“Teman kerja saya, dia yang telah memperawani saya, mas.” Aku tidak tahu saat itu karena aku tertidur. Saya juga menyampaikan semuanya kepada mas rozak. Akhirnya dia berusaha memaafkanku, tetapi karena aku berbohong, aku harus menerima hukuman darinya. Meskipun dia meminta saya untuk tetap akrab dengan teman temanku, aku harus menolak jika Rudi meminta saya membantunya.
Mulai dari Awal—
Sebelum mengenal pacaran, Rozak cukup polos. Dia tidak pernah berlebihan dalam pacaran pertamanya, bahkan tidak berani memeluk atau berciuman. Hal itu berubah ketika dia putus dengan cinta pertamanya dan melanjutkan kisah cintanya saat dia berada di kelas tiga sekolah menengah ketika dia mengenal sosok cewek yang lucu dan menyenangkan.
Mereka dekat dan berkenalan setelah dia mengenalnya melalui media sosial. Setelah berhubungan intim dan pacaran, Rozak menemukan bahwa wanita itu sangat nafsu seksual. Setiap kali mereka bertemu, dia meminta Rozak untuk menggesekan jarinya ke klitorisnya dan meremas toketnya, membuatnya orgasme.
Tetapi pada saat itu, Rozak belum berani melakukan hubungan seksual. Singkatnya, pacaran mereka berakhir setelah beberapa bulan, dan Rozak sempat terlibat dengan adik kelasnya. Dia pergi ke Rozak karena adik kelasnya punya masalah dan baru saja putus dengan pacarnya.
Mereka akhirnya berteman, dan suatu hari Rozak diminta datang ke rumahnya untuk bertemu. Mereka ternyata khilaf karena rumah yang kosong. Adik kelas Rozak yang bernafsu mengajaknya untuk berhubungan seks, dan Rozak yang baru putus ingin melampiaskan kesalahannya dengan mengikuti kemauan adik kelasnya itu.
Mereka melakukan hubungan seksual di dalam kamar. Saat itulah Rozak mengetahui betapa nikmatnya bercinta dan bahwa adik kelasnya sudah tidak perawan. Hubungan mereka berakhir dalam beberapa minggu ketika Rozak akhirnya lulus dan bekerja di Jakarta.
Setelah bekerja selama hampir satu tahun dan tanpa pacar, Rozak akhirnya merasa hidupnya kurang berwarna, terutama dalam hal kehidupan seksualnya, yang sebelumnya diisi oleh wanita yang bergairah, tetapi sekarang dia tidak pernah mendapat sentuhan wanita.
Dia mulai mencari orang baru di media sosial karena itu. Dan bagaimana dia berkenalan dengan Yanti sudah disebutkan di awal cerita. Pada awalnya, Rozak mendekati Yanti karena dia suka dengan tubuhnya, tetapi dia tidak mau mengungkapkan kesenangan itu, jadi dia mendekati Yanti dengan cara yang halus agar bisa mendapatkannya seutuhnya.
Walaupun dia sangat ingin melihat foto Yanti pertama kali, dia merencanakan untuk membuat Yanti sendiri menangis. Selain itu, Yanti benar-benar menyatakan kepuasannya setelah beberapa bulan dekat. Rencana dimulai dari sana…
Tahu dari awal rozak bahwa orantuanya tidak setuju dengan pernikahannya dengan Yanti karena adat tidak memungkinkan. Dia tidak mau melepaskan Yanti begitu saja karena dia sudah tergoda dengannya dari awal. Rencana itu muncul dari sana: dia ingin menjadikan Yanti miliknya, tidak peduli apakah dia akan menikahinya atau tidak.
Rencana awalnya banyak berubah karena berbagai alasan, seperti sikap Yanti yang tidak mau jujur kepadanya. Namun, dia masih bisa mengendalikannya karena dia memiliki banyak teman dan kenalan yang dapat membantunya. Rudi adalah salah satu dari mereka. mantan remaja punk yang dia kenal saat bekerja di Jakarta.
– Kembali ke Ceritanya –
“Yanti”
Aku sedikit lega setelah mengungkapkan semuanya kepada Mas Rozak. Meskipun dia menyatakan bahwa dia akan memberikan hukuman, aku tetap menganggapnya sebagai konsekuensi dari ketidakjujuran saya kepadanya sejak awal. Aku kembali bekerja seperti biasa hari ini, dan Mas Rozak mengantarku pagi ini. Saya bersyukur bahwa dia telah memaafkanku dan terus bersikap baik padaku. “Semoga dia adalah jodohku” adalah kata-kata yang terucap dalam hatiku saat ini, menunjukkan cintaku padanya.
Kerja hari ini sama dengan hari sebelumnya, tetapi jumlah orang di restoran tempat saya bekerja sekarang lebih banyak. sehingga waktu yang tersedia untuk berbicara dan bersantai berkurang. Hari ini, saya melihat Rudi berperilaku agak aneh; dia jarang berbicara dan menjauh dari saya. Saya berterima kasih, tetapi rasanya aneh punya teman yang banyak berbicara tiba-tiba menjadi pendiem. Dan sepertinya sudah waktunya untuk pulang dari pekerjaan. Kulihat rudi menunggu di pinggir jalan saat aku membuka pintu. Kuberanikan diri untuk menyapanya karena sikapnya yang agak aneh.
“Rud, apa yang Anda lakukan? Bagaimana hari ini?
Tidak masalah, Pak. Ada masalah baru.
“Apa sebenarnya masalahnya?” Jika Anda ingin bercerita, siapa pun yang tahu bisa membantu.
“Orang tua saya sakit, mbak, dan saya membutuhkan tambahan uang untuk biaya pengobatan mereka.”
Aku merasa prihatin, Rud. Maaf jika saya tidak dapat membantu dengan masalah uang, seperti yang saya ketahui kemarin saya pulang dan tidak memberikan uang kepada orang tua saya.
Tidak masalah, mbak. Oh iya, foto dan video mbak Yanti tidak ada di ponsel saya lagi.
“Apakah Anda telah dihapus? Terima kasih banyak, Rud.
“Bukan, mbak, tapi ingatanku buruk, hehehe.”
“Hemm, itu nama yang salah.”
“Iya nih, maaf ya mbak kalau sikapku begitu kemarin.”
“Iya, itu tidak masalah. Oh iya, btw, kamu lagi nunggu siapa?”
“Nunggu temen mbak, aku mau pinjem uang sama dia.”
“Ohh yaudah, aku akan membayar biaya awal.”
“Iya, mbak, hati-hati dalam perjalanan.”
“Iya, orang-orang itu dekat.”
“hehehe iya, saya hanya mengingatkan, mbak.”
Aku kembali ke kosku setelah berbicara dengan rudi. Setelah itu, aku mandi di dang anti pakaian, dan pada malamnya, karena sangat lelah, aku keluar untuk mencari makan di tempat yang dekat dengan biaya. Sejujurnya, sejak pindah kos, saya bahkan belum pernah mengunjungi daerah ini. Setelah berjalan beberapa menit, saya melihat warung nasi goreng yang tampaknya enak untuk dimakan. Saya kemudian pergi ke sana dan membeli nasi goreng. Selama perjalanan pulang, saya menyaksikan Rudi dan temanya baru saja berboncengan di jalan menuju kota. Saya ingin tahu ke mana mereka ingin pergi.
Rozak
Akhirnya, saya melihat rudi dan temenya tiba di tempatku setelah menunggu sepuluh menit. Karena Rudi mengatakan kemarin dia membutuhkan uang, aku memintanya untuk datang dan membicarakan masalahnya.
“Halo bos, saya minta maaf ya atas keterlambatan.”
Tidak masalah. “Ya, ini temanmu?”
“Ya, kenali ini, hadi.”
“Kenalkan aku Rozak,” kataku sambil menjabat tangan hadi.
“Iya, saya Hadi, salam kenal.”
Jadi, Rud, apa masalahnya kamu butuh uang sebanyak itu? Itu 5 juta adalah jumlah yang cukup besar.
Ini benar karena ibuku sedang sakit dan saya tidak memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit, sementara dokter mengatakan tagihanya sekitar 5 juta.
“Terus terang kalau 5 jt aku juga tidak memiliki rud.”
“Iya, karena itu bos saya minjem temen saya ini.”
Itu benar, Pak. Saya memberi Rudi uang untuk obat ibunya.
“Lalu ada masalah lain yang mengerikan?”
Masalahnya, bos, adalah aku tidak tahu kapan uangnya akan dikembalikan, jadi aku minta tolong perbulanya membantu nyicil.
Jika hanya itu, saya tidak akan mengalami masalah Rud. Kemudian saya akan membantu.
“Aku sebenernya santai saja tentang masalah uang, mas, karena aku punya tempat usaha sendiri jadi masalah uang itu gampang.”
“Bagaimana jika saya menawarkan seorang wanita jika uang tidak menjadi masalah?” Aku memikirkan cara lain untuk menghukum Yanti dan sekaligus membantu Rudi; Sepertinya aku ingin memberikan Yanti kepadanya untuk sementara waktu agar Rudi bisa membayar hutangnya.
“Mas rozak ini sepertinya langsung memahami apa yang saya maksud dengan ini.”
“Tentu saja, saya juga orang biasa. Itu jelas pikiran saya jika saya memiliki banyak uang.
“Wanita seperti apa yang ingin ditawarkan?”
Setelah itu, aku menunjukkan gambar Yanti kepada Hadi, dan setelah beberapa saat berpikir, dia akhirnya menyetujuinya.
Saya setuju, ini wanita memiliki tubuh yang luar biasa.
“Jika hutang Rudi 5 juta telah dibayar, Anda dapat membawa wanita ini selama beberapa hari. Bagaimana?
Aku setuju. Saya ingin mengajaknya jalan-jalan selama tiga hari tiga malam. Tidak ada masalah, bukan? Kebetulan, saya memiliki waktu libur minggu depan.”
“Oke, akan aku atur supaya dia mau kamu ajak pergi minggu depan.”
“Tapi fantasi seksualku bukan 1 melawan 1.”
“Bagaimana pendapat Anda?”
Saya senang membawa wanita untuk GB, biasanya saya meminta teman saya untuk menggarap wanita tersebut.
Hadi, Anda bertanggung jawab atas itu. Itu tidak masalah bagi saya. Saya merasa bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk membalas Yanti karena ketidakjujurannya. Setelah itu, aku dan Hadi berkomunikasi satu sama lain dan kemudian pamitan untuk pulang. Tidak jelas mengapa saya ingin menjadikan perawan Yanti sebagai budak seks saya. Saya ingin melihatnya menjadi ketagihan seks seperti yang ditunjukkan dalam video-video yang sering saya tonton.
Simpan sisa
Saatnya tiba untuk janjian kami. Hadi ingin membawa Yanti besok, dan aku memintanya untuk tidur dikosku karena aku yang akan mengantarnya ke pertemuan dengan hadi besok pagi. Tentu saja, dengan rencana yang sudah aku rancang bersama Hadi, aku akan mengantarnya ke sana. Aku meminta Hadi untuk menginformasikan bahwa dia adalah temanku dan kami akan berlibur bersama. Namun, setelah mengantar Yanti, aku akan memberi tahu mereka bahwa ada urusan yang harus diselesaikan dan akan menyusul. Akibatnya, mereka akan diminta berangkat duluan, meskipun sebenarnya saya tidak akan hadir.
Senjapun tiba, dan aku berangkat untuk menjemput Yanti, yang merupakan biayanya. Aku baru tiba setelah maghrib karena jalanan sangat padat di sore hari. Saya memberi tahu Yanti bahwa saya ingin mengajaknya berlibur, karena dia membawa tas berisi baju ganti.
“Assalamualaikum, dek yanti.”
“Wa’alaikumsalam, tunggu bentar mas, saya tidak akan kunci pintu dulu.”
Dia terlihat keluar dari kamar dan mengunci pintu; pakaian ketatnya membuatnya terlihat sangat ramping. Berjalan membuatku bernafsu.
“Sayang, pakaian kamu kelihatan sangat cocok.”
“Iya, padahal dulu longgar.”
“Kamu sih kebanyakan main sama cowok, makanya toketnya makin gede.”
“Apaan sih mas jangan gitu ah ngomongnya aku kan udah minta maaf.”
Itu benar, saya salah. ”
“Udah ah jalan yuk.. tapi mampir makan dulu ya.” Saya lapar, mas.
“Baiklah siap.. kita makan di tempat biasa ya.”
“Ya, itu bagus.”
Setelah itu, kami menuju kosku, dan kami pasti akan mampir untuk makan sebelum sampai kos. Kami tiba setelah satu jam. Saat kami menginap, Yanti bertanya beberapa hal kepada saya tentang liburan besok.
“Kemana liburan Anda besok, mas?”
“Kevilla di daerah K*r. ingin wisata di pegunungan dek agar segar.”
“Lalu siapa yang ikut?”
“Ya, temen-temen kuliah, ada yang mau ikut.”
Ada berapa wanita di sana? Sepertinya dua sama denganmu, dan kenalanku sama dengan pacarnya juga.
“Ya, itulah yang penting. Aku penat kerja terus.”
“Biar tidak lelah, mari kita main dulu di mana?”
“mau main apa mas? Apa yang Anda inginkan? Yanti menunjuk ke vagina dan toketnya untuk menggodaku.
“Sayang untuk keduanya.”
Aku langsung membuka semua pakaian Yanti sampai dia telanjang tanpa basa basi. Kugesekkan penisku di bibir vaginanya dan kumainkan putingnya yang sudah mengeras.
“Aaaahhhhhhhhhhhh massss aaaahhh ouuuuhhh enak banget aaaahhhhh”, kata seorang wanita.
“Tetap mendesah, sayang, aku suka denger desahan kamu.” Kemudian aku jilati dan emut putingnya secara bergantian, membuat Yanti menjadi lebih merancau.
“aaahhhh geli aaghhhh enak banget sayang aaaaahhhouuuuuhh aahhhh terussss ahhhh”
Kurasa vaginanya mulai basah dan becek. Nafsu pacarku meningkat dengan cepat, dan aku sangat menikmatinya.
“Emmm kamu sudah becek, sayang.”
“Aahh iya mass enak sich, gesekanya bikin gak tahan aahhh.” Setelah beberapa menit, yanti akhirnya meminta saya memasukkan penis saya ke dalam vaginanya.
“Masukkan massa, aku ingin massa, ahhhh ouuhhhhh.”
“Masukkan apa, sayang?”
“Masukkan kontolnya, mass, aku sangat geli, aku ingin digenjot, aahhhh ouuhhhh…”
Kemudian aku perlahan masukkan penisku ke dalam vaginanya sampai kurasakan penisku masuk sepenuhnya ke dalam lubang vaginanya, dan dia mendesah keras saat penisku masuk. Saya memulai penetrasi dengan kecepatan sedang. CoCox.com
“aachhhhhhhhhhhhhh achhhhhhhh achhhhhhhhhhhhh oouuuuuuuuuuhhhhhhhhhhh….. ouuccchhhhhhhhhhh aaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh ssshhhhhhhh aahhhhhhhhhhhhhhhhh”
(Suara plok-plok-plok antara penisku dan vagina Yanti terdengar jelas.)
“aaaccchhhhhhhhh massss enak massss aahhhhhhh ouuuhhhhhh aahhhhhhhhhhh aahhhhhhhhhhh”
“Ya, sayang, kamu mendesah dengan keras. Memek kamu sangat sempit.” Pantes saja, temanmu suka bercinta denganmu. Kamu sangat nakal.
“Aaaahhh iya, mas, aku nakal, hukum aku mas….” Aaaahhhhhhhhhh mass rush aahhhhhhhhhh…”
Saya akan memasukkan semua peju saya ke dalam rahim Anda, sayang.
“Ya, masss, aku ingin peju kamu berada di dalam rahimku ahhhhh aahhhhh ouuuhhh aaaahhhhhhhhh.”
Kurasakan bahwa pejuku akan segera keluar ketika aku mempercepat penetrasiku.
“Aku ingin sampai, sayang… aahhhh ahhh.”
“Aaaaaaaooouuuuh iya mas aahhhhhhh ahhhh aku juga.. aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh ouuuuuuuhhhhh aahhhhhhhhhh”
Kurasa tubuh Yanti bergetar dan cairan hangat keluar dari vaginanya, sepertinya dia sedang orgasme. Tak lama kemudian, aku keluar dan menyemburkan empat kali pejuku ke dalam vaginanya.
“Aahhhhhhh enak banget mas rasanya hangaat. Aaahh”
“Ya, sayang, aku sangat berterima kasih atas layananmu yang luar biasa.” Kami berciuman cukup lama dan kusimpan kontolku di vagina Yanti. Setelah beberapa menit beristirahat, kucabut kontolku dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkannya. Saya meninggalkan Yanti yang masih berusaha mengendalikan napasnya.
Berlanjut…