Kisah yanti si gadis cantik berjilbab
– Satu bulan sebelumnya –
“Hallo bro, bagaimana kabarmu?”
“Baiklah, bro, ada apa dengan telepon ini?”
“Jika kamu lagi mencari pekerjaan, kamu bisa mendapatkan uang dari aku dan dari pekerjaan kamu itu.”
“Dimana itu, bro?”
“Di rumah makan XXXXXX, aku pengen kamu daftar kerja disana dan harus diterima.” Saya ingin Anda memperhatikan seseorang yang ada di sana. Laporkan semua yang ada. Dan Anda harus berusaha menjadi akrab dengannya.
“Oke bos, aku usahakan dulu biar diterima kerja disana.”
“Baiklah, terima kasih informasi jika Anda berhasil mendapatkan pekerjaan di sana.”
“Siap, bos, tenang.”
– Satu minggu setelah rencana awal-
“Bos, saya telah dipekerjakan di sana.”
“Oke, kerja yang bagus. Sekarang tanggung jawab Anda untuk mengawasi wanita bernama Yanti. Usahakan untuk menjadi akrab dengannya sehingga Anda dapat mencari informasi dari orang-orang yang dekat dengannya. Beri tahu saya jika ada masalah.
“Apakah itu wanita yang diceritakan bos saat dia masih berada di Jakarta?”
“Iya bro, tampaknya ada yang deketin dia jadi aku butuh mata mata.”
“Ok, siap, bos, tugas tambahanya mudah nih kalau gitu saja.” Berapa biayanya?
Itu mudah: kerjakan dulu, lalu urus pembayaran. Saya tidak tahu sama sekali, kami sudah kenal hampir dua tahun.
“Oke, siap, bos.” Dalam hal ini,
Rudi mengingat rencana yang dibuat oleh Rozak, pacar Yanti. Sejak Yanti memberi tahu dia bahwa ada pria yang mendekatinya, Rozak tidak tinggal diam karena dia memiliki rudi, kenalan yang dapat dia percayai sejak berada di Jakarta.
– Sejarah Ringkas
Saat Rozak masih bekerja di Jakarta, Rozak bertemu dengan Rudi, seorang anak punk, di pinggir jalan dekat warung makan. Rozak tak sengaja mendengar mereka berbicara tentang cara mereka mengisi perut. Mereka lelah, tetapi tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki uang. Karena mereka berbicara dalam bahasa Jawa, yang merupakan bahasa daerah asal mereka, Rozak merasa kasihan dan membelikan makan untuk mereka.
Di sanalah dia mengenal Rudi, seorang remaja punk. Rozak memberi tahu kenalannya yang memiliki warung makan untuk mempekerjakan mereka, dan sejak saat itu dia berteman dengan mereka. Rudi pulang bersama Rozak setelah dia berhenti bekerja dan kuliah, tetapi dia pergi ke kota lain. Orang tua Rudi sakit parah dan memintanya pulang.
Rudi akhirnya berbicara dengan Rozak, yang akhirnya memiliki ponsel sendiri, seorang pria yang cukup banyak mengubah dirinya melalui banyak nasehat. Rudi ingin membalas jasa Rozak karena itu adalah jasa yang paling dia ingat. Selain itu, mungkin saat ini adalah saat yang tepat karena Rozak membutuhkan bantuan. Dia pasti akan lebih bahagia jika dia dibayar.
– Kembali ke Ceritanya –
Ilustrasi tanggal
Rudi memasukkan obat tidur ke dalam minuman Yantipun, yang akhirnya membuatnya tertidur. Selang beberapa menit, seorang pria mengetuk pintu. Lelaki itu datang dengan jas hujan yang baru dia lepaskan saat hujan.
“Buka rud ini aku.”
“Iya bos tunggu bentar,” kata Rozak, yang mengetahui bahwa Yanti akan keluar bersama Alfian dari Rudi, yang telah berbicara dengan Yanti tadi siang. Rozak juga meminta agar Rudi pergi bersama Yanti malam ini.
Apa rencana bos setelah ini? Obat yang saya berikan kepadanya membuatnya tidur pulas, bos.
Saya akan menjaga dia, tetapi dia harus menutup matanya dengan kasar agar dia tidak melihat saya jika dia bangun. Anda harus berada di sampingnya setelah dia bangun. Berperilaku seolah-olah Anda adalah pelakunya.
Bos, bagaimana jika dia mengancam akan melaporkan polisi? Nanti aku yang akan melakukannya.
Dari dulu, Anda tidak terlalu pintar. Rekam dan ambil gambarnya berulang kali. Jika dia mengancam akan melaporkan Anda, katakan saja bahwa Anda akan mengirimkan fotonya ke saya dan orantuanya dia. Saya yakin Yanti tidak akan berani melaporkan. Saya hanya ragu dia akan berani mengatakan kepada saya nanti.
“Wah mantap bos, memang cerdas nih bosku.”
Dan sebagai kompensasi, Anda buruk. Anda dapat mengubahnya sesuai keinginan Anda setelah saya menjaga dia.
“Apakah bos tidak mengalami masalah?”
Yang paling penting, saya menerima perawanya! Itu pilihan Anda. Anda dapat menggunakannya dengan cara apa pun yang Anda suka.
Tawaran yang menarik bagi atasan. Saya setuju dengan itu. Lagi pula, pacar bos ini sangat menarik dan seksi.
“Yaudah, kamu keluar dulu biar aku menikmati pacarku yang nakal ini.”
“Baiklah bos, aku beli kopi dulu jika begitu”.
Rozak
Rudi akhirnya keluar, meninggalkanku dan Yanti sendiri. Sekarang waktunya untuk memberi pelajaran kepada pacar nakal seperti Anda, sayang. Meskipun saya tidak tega, aku tidak ingin orang lain mendapatkan Anda. Saya juga membuka pakaian dan celana yang dikenakan yanti. Selain itu, fakta bahwa dia berani menolak untuk menggunakan kamar dalaman seorang pria lain membuatku terkejut. Kamu benar-benar nakal sekarang.
Saya kemudian menggunakan kain hitam untuk menutupi matanya. Rudi mengatakan bahwa Yanti akan kesulitan untuk bangun karena obat tidurnya yang sangat banyak. Saya langsung membuka celana saya, dan Cdku juga. Sangat cocok untuk mendapatkan kehangatan dari pacar pada malam yang dingin ini. Saya minta maaf. Saya juga langsung mengoleskan minyak ke kontol saya yang sudah tegang. Setelah itu, aku gesek ke lubang memek Yanti, dan setelah beberapa menit, cairan keluar dari memeknya, membuat kontolnya lebih mudah dimasukkan. Kemudian aku masukkan pelan. Akhirnya, setelah mencoba beberapa menit, penisku dapat masuk ke dalam memeknya sampai batasnya.
Sayang, vaginamu sangat memuaskan. Melihat darah baru keluar dari memeknya dan melumuri batang kontolku, aku meminta maaf karena harus mengambil perawanmu dengan cara ini. Kemudian kupenetrasi lebih cepat, dan tubuh yantipun bergetar. Kuremas remas kedua toketnya yang montok dengan tanganku.
Yanti mendesah pelan, meskipun dia sedang minum obat tidur.
“aahhhh aahhh emmm aahhhh.” Begitulah desahan yang keluar dari bibir Yanti yang halus itu membuatku lebih terangsang. Kuingat untuk mengambil ponselku dan mengambil beberapa foto dan memvideokan beberapa detik saat kugenjot perlahan tubuh Yanti. Toketnya bergetar naik turun sangat indah. Setelah sekitar dua puluh menit, saya merasakan bahwa pejuku hampir keluar, jadi saya segera cabut kontolku dan menumpahkan pejuku di atas toketnya.
“Aahh aahhh rasakan ini sayang… pejuku yang selalu kamu suka.. aahhhh” (croot crooot. Aku menyemprotkan lima semburan peju ke toket Yanti, dan kemudian mengambil foto toketnya yang penuh dengan peju.) Aku kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan kontolku. Aku menyuruh Rudi masuk setelah aku selesai dan mengenakan celanaku kembali.
“Sekarang kamu boleh masuk dengan rud.” Setelah itu, Rudi masuk dengan membawa kopi yang dia beli dari angkringan di depan gang dan biayanya.
“Nih bos, ngopi dulu. Anda telah menunggu cukup lama.”
“Hahaha iya, maafkan saya, tetapi masih menyenangkan. Tidakkah Anda memiliki lap atau tisu? Untuk membersihkan pejuku di toket Yanti.
“Nanti bos, aku ambil tisu basah ditasku.” Setelah itu, aku membersihkan toket Yanti dengan tisu yang diberikan Rudi. Setelah itu, aku minum kopi darinya dan berbicara dengannya beberapa saat. Akhirnya, setelah lima puluh menit, aku pamitan dengan Rudi dan meninggalkan Yanti yang masih tertidur.
“Aku pamit dulu. Anda dapat menggunakan foto dan video yang aku kirim ke Anda untuk mengancam dia sesuka Anda. Namun, jangan menyakiti dia. Jangan biarkan dia terluka.
“Siap, bos, tubuh tidak akan cedera.” Yang penting adalah aku bisa menikmatinya, hahaha.
“Ok, terserah Anda, itu rud. Saya akan kembali.
“Baiklah bos, hati-hati di jalan.”
Aku kupaku motorku kembali ke kosku setelah itu. Jam sudah menunjukkan pukul dua. Saya pikir sudah terlalu larut, bahkan sekarang sudah pagi. Saya benar-benar sayang padamu, Yanti, tetapi kali ini aku harus mengajarkanmu sesuatu, jadi maafkan aku jika cara saya seperti ini.
RUDI
Ini cewek sangat nafsuin, mirip dengan bos Rozak yang ingin berhubungan seks dengan pria lain. Saya sekarang dapat menikmati Anda, mbak Yanti. Setelah mengunci pintu kamar, aku segera membuka seluruh pakaianku dan merasa sangat nafsu karena menunggu giliranku. Kontolku sudah tegang dari awal.
Kemudian aku mulai memainkan toket gede dan bulet mbak Yanti, bergantian meremasnya dan kujilati putingnya. Setelah puas bermain dengan toketnya, aku pertama-tama membersihkan darah di sekitar memeknya dengan tisu basah. Setelah bersih, aku langsung masukkan kontolku ke lubang memek Yanti yang sudah becek, tanpa basa basi. Rasanya benar-benar hangat dan nikmat.
“Aaaah, vagina ini luar biasa. Karena baru digunakan sekali oleh bos, masih sangat kecil. Dengan cepat, aku meremas toket Yanti yang bergetar dengan penuh nafsu. Aku sangat ingin mencupangnya. Aku melakukannya bergantian dengan tangan kanan dan kiri, dan rasanya begitu nikmat.
Aku mempercepat gerakanku dan akhirnya setelah sepuluh menit, aku akhirnya melakukannya juga. Aku segera mencabut kontolku dan meletakkan peju di perutnya, yang rasanya sangat enak. Aku sudah lama tidak melakukan hubungan seks seperti ini. Setelah itu, aku mengambil lap dan membersihkan pejuku yang melekat di perut Yanti. Kemudian, aku memakai selimut dan tidur di samping Yanti, kami tidur telanjang bulat dalam satu selimut. Obat tidur yang kusayangi juga berfungsi, membuatnya sulit bangun. Ya, aku lebih suka tidur daripada memikirkannya. Aku memasang alarm jam lima dan tidur.
“Yanti”
Aku terbangun saat mendengar suara yang cukup keras. Kucoba membuka mataku, tetapi entah kenapa sulit bagiku untuk membukanya. Aku masih ngantuk, tetapi aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku, dan semalam sepertinya aku punya mimpi aneh. Perawanku hilang dan saya merasa diperkosa. Setelah membuka mata lebih lebar, aku terkejut melihat diriku telanjang tanpa pakaian apa pun.
Selain itu, ketika saya menoleh ke samping, saya menemukan bahwa Rudi juga tanpa pakaian. Ya Tuhan, lihat apa yang kami lakukan semalam. Saat melihat ke bawah, aku juga menangis. Ada bercak darah diselimut vaginaku dan aku merasakan sakit. Mungkin Rudi memperkosaku tadi malam. Aku menangis dengan kencang karena tidak bisa menahan air mataku. Terima kasih. Rudi sepertinya terbangun ketika aku menangis. Saat dia membuka mata, aku dengan marah membentaknya.
“Kamu jahat rud.. kamu bodoh!”
“Eh apaan sih mbak, pagi-pagi sudah marah-marah.”
Kenapa kamu tega dengan saya, Rudi? Kenapa?
“Ya, mbak, karena kamu tertidur di sini dan tidak memakai daleman, aku jadi bernafsu padamu.” Saya akhirnya salah, madam.
“Rudi, kamu bangsat!” Anda bodoh! Aku menangis sambil memak rudi sejadi jadinya. Aku sangat kecewa dan menyesal mengikuti ajakannya tadi malam.
Tidak ada yang perlu disesali, mbak. Semuanya sudah terjadi. Mungkin tidak ada orang lain yang tahu.
“Katakan saja apa yang kamu katakan!” Anda telah mengambil kemurnianku dan sekarang mengatakan bahwa tidak perlu menyesalinya. Anda bodoh!
Apa yang harus saya lakukan, Mbak? Bahkan semuanya telah terjadi, bukan?
Saya tidak menerima rud. Saya akan melaporkan Anda kepada polisi. Kali ini, aku benar-benar marah dan mengancam rudi.
Jika Anda ingin melaporkan, silakan, tetapi jangan salahkan saya jika video dan foto Anda akan tersebar di internet. Dan saya akan menunjukkan kepada pasangan Anda!
Saya merasa gugup mendengar apa yang dikatakan Rudi baru-baru ini. Mas Rozak pasti akan sangat marah dan meninggalkan saya jika foto dan vdeoku tersebar? Apalagi jika Anda mengetahui bahwa saya pergi semalam karena diajak Mas Alfain. Meskipun demikian, saya hanya ingin mendiskusikan sebab-sebab dari situasi ini dengan Mas Alfian. Apakah ini balasan atas semua dosa saya, ya Tuhan? Saya terus menangis karena nasibku ini.
“Asal Mbak Yanti nurut dan tidak melapor polisi, aku jamin rahasia Mbak Yanti akan aman.” Aku hanya mengangguk kepada Rudi dan tidak menjawab apa-apa lagi.
“Ya, sekarang mbak pakai baju lagi, aku anterin kembali biaya.” Tidak banyak orang yang terlihat sampai jam lima.
Aku langsung memakai pakaian yang diberikan rudi tadi malam. Selain itu, dia mengantarku ke gang masuk kos. Aku berusaha menahan diri dan menghilangkan air mataku.Selain itu, saya bertanggung jawab atas kebodohan saya sendiri. Sekarang penyesalan tidak lagi bermakna. Aku hanya berharap rahasiaku ini tetap aman dan tidak ada yang mengetahuinya. Setelah sampai di kamar, aku segera membuang semua pakaianku dan mandi. Aku menghujat diriku sendiri saat menatap cermin kamar mandi.
“Kau wanita yang kotor!” Semuanya sudah rusak padamu! Anda tidak suci lagi! Apa jadinya jika pacarmu tahu? Anda bodoh! Begitulah yang terucap dari mulut saya. Aku menangis lagi, dan aku kembali menyesal. Meskipun aku mencuci tubuhku dengan air dan berharap bisa kembali suci, itu tidak berhasil.
Saya tidak akan bisa kembali suci.Saya langsung berangkat ke tempat kerja setelah mandi dan mengenakan pakaian kerja saya. Saya membeli sarapan sebelum pergi ke tempat kerja. Jadi, ini seperti apa rasanya setelah diperawan. Jalanku sedikit berbeda karena harus membuka pahaku lebih lebar dari biasanya. Saya masih mengalami perih di vagina saya. Selain itu, aku mengutuk rudi, pria jahat yang telah mengambil kehormatanku.
Setelah tiba di tempat kerja, aku segera membuka pintu dan melihat teman-temanku masuk secara bertahap. Terakhir, saya melihat rudi. Dia tersenyum padaku dan mengucapkan selamat pagi. Lelaki bodoh! Karena jalanku agak aneh, saya memutuskan untuk tetap di meja kasir dan menerima pesanan hari ini karena taka da yang curiga dengan saya. Pada akhirnya, hari menjelang malam dan saatnya untuk tutup. Setelah membersihkan semua perabotan dan alat masak, karyawan lain bergegas pulang, dan hanya aku yang tinggal. Namun, saya melihat rudi berhenti di depan pintu dan kemudian datang ke meja kasir.
“Mbak, ada acara malam ini?”
“Apa yang Anda lakukan?”
“Kenapa begitu galak, nanti kalau cantiknya hilang?”
“Biarkan itu menjadi keputusan saya.”
Anda tidak ingat apa yang saya katakan kepada Anda tadi pagi?Jika Anda tidak mematuhi, foto dan video Anda akan tersebar.
Rudi, Anda adalah orang bodoh! “Apa yang Anda inginkan?”
Saya ingin kamu memenuhi semua keinginan saya! Dan jangan berdebat!
“Oke, apa yang Anda inginkan sekarang?”
Saya ingin mengajak Anda ke suatu tempat. Saya menjemput di depan kos jam 8:00 malam.
Dia kemudian pergi. Akhirnya, aku pulang ke kosku, dan begitu tiba di dalam, aku langsung berbaring di atas kasur. Apa yang dia ingin aku lakukan malam ini? Pertanyaan itu muncul dalam pikiran saya. Aku tidak tahu lagi harus melakukan apa. Sekarang, satu-satunya cara yang tersedia bagiku adalah mengikuti keinginan Rudi jika aku ingin rahasiaku aman.
Pada akhirnya, pukul delapan sore, saya melihat rudi datang. Meskipun saya tidak ingin, saya harus pergi bersamanya. Kami berjalan selama sekitar dua puluh menit dan tiba di sebuah kafe. Rudi mengajaku makan malam dan pergi ke kafe bersama teman-temannya yang kemarin diajak pergi ke konser. Dia kemudian memperkenalkan saya dengan Aldo dan Vitri. Jika ini terjadi, ini akan mirip dengan acara double date.
“Hallo bro kenalin nih namanya Yanti temen kerjaku,” kata Rudi.
“Hai bro, wah kirain tadi mau bilang pacarmu,” kata Aldo.
“Iya tadi aku juga mikir gitu soalnya kan dia jarang bawa cewek hahaha,” kata Vitri.
“Ah sialan kalian giliran aku bawa cewek kalian gitu. Kalo bawa cowok dikira homo,” kata Rudi.
(Mereka tertawa bersama-sama)
“Kenalan donk sama temen temenku,” kata Rudi. Rudi juga menyuruhku berkenalan dengan teman temanya. Setelah itu, aku memperkenalkan diri dan menyalami keduanya. Setelah itu, kami memesan makan dan menghabiskan waktu untuk berbicara dengan santai. Dari percakapan mereka, saya benar-benar tahu bahwa Rudi dan teman temanya adalah orang yang baik. Saya juga mungkin bersalah atas kejadian semalam.
alasan saya untuk berbicara tentang biaya dan waktu ganti pakaian. Di sela-sela keramaian ini, pikiran itu muncul lagi. Kami akhirnya menerima makanan yang kami pesan, dan kami berkonsentrasi untuk makan terlebih dahulu. Kami akhirnya pamitan setelah satu jam, dan aku dan Rudi pulang pertama. Rudi mengajakku ke tempat yang dekat dengan kafe, sekitar sepuluh menit perjalanan.
“Tempat apa ini, rud?”
“Ini penginapan, madam.”
“Mau apa kita kemari?”
“Aku ingin nemenin aku tidur lagi malam ini, mbak.”
“Aku tidak mau!”
“Benarkah Anda tidak ingin? Tidak masalah untuk menjaga rahasia Anda, saya akan memberi tahu Anda.
Jangan begitu kasar. alasan mengapa Anda sangat kejam terhadap saya.
“Itu salah kamu karena dikosku ketiduran dan tidak memakai daleman, jadi mungkin aku tergoda.” Tidak perlu banyak alasan.
Setelah itu, Rudi memesan kamar untuk kami berdua. Dia juga memelukku dari belakang saat mengunci pintu dan meremas toketku dari luar kemeja saya. Meskipun aku berusaha untuk tetap diam agar tidak terkesan murahan, rangsangan yang dia berikan membuatku sangat nafsu, dan aku mendesah pelan saat tangannya menekan putingku di bawah kemejaku.
Saat ini, rasa gelid dan kepuasan yang saya rasakan tidak dapat diungkapkan.
“baru gitu udah mendesah padahal sebelumnya dia menolak”. Saya tetap diam dan tidak mendengar suara rudi. Dia kemudian membalikkan badanku dan dengan cepat memakan bibirku.
“Emm emm ouchhh,” balasku dengan antusias. Kenapa tubuhku begitu mudah dirangsang?Rudi terus menyuruhku mengenakan jilbab meskipun dia membuka pakaianku dari kemeja hingga CD. Setelah dia membuka pakaiannya, saya melihat kontolnya yang hitam dan kutaksir berukuran lima belas sentimeternya berdiri tegak.
Dia kemudian meminta saya untuk mengocok kontolnya. Aku kemudian memegang kontolnya dan perlahan kukocoknya. Rudi mencium liar bibirku dan meremas remas toketku sebagai tanggapan. Akhirnya, setelah sepuluh menit foreplay, Rudi menyuruhku tidur terlentang dan membuka kaki lebar-lebar. Dia menggesekkan kepala penisnya ke bibir vaginaku saat dia mengarahkannya ke sana.
“Oouuuhhhhhhhhhhh…aaaahhhhhhhh aahhhhhh…geli sekali.. aaaaaahhhhh.” Kenikmatan membuatku mendesah dengan kencang.
“Hahaha enak, mbak, lebih enak lagi kalau ditambahkan.”
“Aaaahhhh iyaa enaakkk, masukin ruud.. aku gak tahan, rasanya gatal banget.”
“Mau dimasukkan dengan penisku…?”
“Aahhhh iyaaahh aku ingin itu.” Rudi mulai memasukkan penisnya ke dalam liang vagina saya.
“Aaaahhhh enak sekali rud.” Ketika kontolnya yang keras itu mengaduk dinding vaginaku, rasanya benar-benar membuatku bernafsu. Rudi mulai melakukan penetrasi dan menggerakkan kontolya dengan cepat. Akibatnya, toketku bergerak naik turun karena getaran yang dihasilkan oleh aktivitas seksual kami.
“Aaahhhhhhh…..aachhhhhhhhhhhhhh achhhhhhhh achhhhhhhhhhhhh oouuuuuuuuuuhhhhhhhhhhh…”
“Aaahh iya mbak mendesah lagi untuk meningkatkan semangatku.. aahhhh”
“Aaaahhhh iya terusss aaaaachhhh eemmm ouuuuucchhhh enak banget aaaaahhhhh”, kata seorang wanita. Betapa menyenangkannya bercinta! Baru kali ini saya merasakannya. Aku tidak tahu karena aku tertidur saat rudi mengerjaiku semalam.
“Aaaahhhhhhh uuuuuhhh aaaaaahhhhhh lebih cepet rud.” Saya meminta Rudi untuk melakukannya dengan lebih cepat.
“Iya, sayang, aku bergerak lebih cepat sekarang.”
“Aaaaaahhhhhh aaaaaaaaahhhh iyaachhh ouuuhhh.” tubuhku bergetar lebih cepat saat rudi memasuki saya dengan lebih cepat. Itu benar-benar menyenangkan. Aku mulai merasakan bahwa air mata cintaku akan keluar setelah lima belas menit penuh nafsu kami…
“Aaaahhhh aku ingin sampai ke ruud… aaahhh cepatn… aaaaahhhh ooouuhhh aaaaahhhh”
“Iya mbak, aku juga ingin ke sana. Aaaahhh.”
“oooouuhh aaaahhhh… uuhhhhhh. oouuuhhhhhhhhhhh… aaaahhhhhhhhh… ihhhhhhhhhh… ehhmmmm… aaahhhhhhh….. achhhhhhhhhhhhhh achhhhhhhh achhhhhhhhhhhhh oouuuuuuuuuuhhhhhhhhhhh.” Dengan cepat, rudi mencabut kontolnya dariku.
(Aku merasakan rasa hangat yang luar biasa dari tiga sempuran peju yang meleleh di toketku.)
Tubuh Yanti
Setelah kami berciuman lagi, aku membersihkan peju rudi dengan tisu agar tidak lengket saat aku mongering.
Aku benar-benar dilecehkan oleh Rudi malam itu; kami bermain lagi beberapa kali sampai kami benar-benar lelah dan tertidur tanpa pakaian.
Aku terbangun tanpa pakaian di samping rudi setelah malam yang lelah. Aku masih merasa lemas dan malas untuk bangun, tetapi karena aku harus bangun dan mandi sejak pagi. Rudi juga mulai terbangun segera setelah saya mandi dan berpakaian.
“Udah rapi, madam.”
“Iya rud, pulang cepet yuk, udah jam lima nih, nanti kan masuk kerja.”
“Iya, mbak, saya akan mandi dulu.” Kemudian Rudi bangun dan pergi ke kamar mandi. Setelah mengenakan pakaian, kami keluar dan pulang. Sampai gang masuk, Rudi mengejarku. Tidak jelas kenapa aku tidak merasa menyesal setelah malam yang menyenangkan bersama Rudi. Namun, saya takut jika Mas Rozak tahu. Bagaimana saya akan menjelaskannya di masa mendatang? Aku tidak terlalu mempertimbangkannya saat ini. Setelah sampai kos, saya membuat sarapan mie, dan setelah itu memakai seragam kerja saya, saya berangkat ke tempat kerja. Sampai tempat kerja tutup menjelang malam, pekerjaan hari ini berjalan seperti biasa. Rudi tidak berangkat hari ini. Ini mungkin karena dia lelah karena kami bermain tiga kali semalam. Meskipun dia mengantarku pulang ke kos tadi pagi, dia tidak masuk kerja hari ini. Saya melihat ponsel saya dan menemukan pesan yang baru saja dikirim oleh orang tua saya.
“Kamu apa kabar disana, nak?” tanya Ortu.
Saya berkata, “Alhamdulillah sehat bu.”
“Kamu kapan bisa pulang, ibu sama bapak kangen sama kamu,” kata Ortu.
Saya berkata kepadanya, “Iya buk nanti yanti usahakan kalau cuti pulang.”
“Iya nak ibu sama bapak tunggu kamu untuk pulang,” kata Ortu.
Saya berkata, “Iya bu semoga ibu dan bapak selalu sehat ya, nanti yanti usahain cepet pulang.”
“Iya aamiin nak.Istirahat yang cukup ya jaga kesehatan juga,” kata ortu.
Saya berkata, “Iya beli anti akan ingat pesan ibu.”
Setelah membalas pesan dari orangtuaku, aku mandi, dan entah kenapa aku mengingat adegan adeganku dengan Rudi semalam saat aku telanjang. Aku memasukkan jariku ke dalam vaginaku dan meremas toketku tanpa sadar.
Aku membayangkan saat kontol rudi masuk ke dalam vaginaku dan melakukan penetrasi, rasanya begitu nikmat, sayang. Aku terus membayangkannya, sayang. Setelah sepuluh menit masturbasi, akhirnya aku mencapai orgasme, dan cairan hangat keluar dari vaginaku, membuatku lemas. Aku kemudian membasuh tubuhku untuk membersihkan sisa cairan. Saya melihat percakapan yang dikirim oleh Mas Rozak di ponsel saya.
Apa lagi, sayang?Kok tidak ada informasi kemarin?
“Maaf, mas, kemarin saya sangat capek jadi saya ketiduran.”
“Emm iya, tidak masalah, yang penting kamu sehat, sayang.”
“Iya makasih sayang, kamu juga jaga kesehatan ya. Eh, aku baru saja berkirim pesan dengan ibu, dia bilang kalau ada waktu libur disuruh pulang mas.”
Jadi, cari waktu cuti yang tepat untuk pulang. Setelah itu, saya akan menemenin Anda pulang.
“Ya, terima kasih, sayang. Nanti aku kabari ya.”
“Ya, sayang satu sama lain. Anda tidak memiliki cerita apa pun? Anda sering menceritakan masalah pekerjaan sebelumnya?
“Tidak ada, sayang, kerja ya biasa, temen temen juga menyenangkan.”
“Apakah tidak ada lagi pria yang naksir kamu?”
“Aku tidak ada lagi, tenang saja, sayangku.”
“Emm yaudah deh, istirahat dulu, sayang.” Semoga dia sehat.
“Ya, Anda juga, sayang.”
Setelah berbicara dengan Mas Rozak, aku merasa bersalah karena tidak jujur padanya. Rasa penyesalan yang tidak terpikirkan sebelumnya sekarang kembali menyertaiku. Kenapa aku malah menikmati hubunganku dengan Rudi, yang benar-benar salah dan membawa aku dalam dosa besar? Aku merasa sedih dan menyesal ketika kenikmatan yang saya rasakan sebelumnya hilang seketika. Setelah lama menangis, akhirnya aku menutup mataku dan memutuskan untuk tidur.Semoga semuanya akan lebih baik besok.
Rozak
Saya membuat strategi untuk mengetahui apakah Yanti akan jujur padaku, dan ternyata dia tidak. Aku pernah mengingatkannya beberapa kali untuk selalu jujur padaku, tetapi dia tidak mau. Agar hubungan kami menjadi lebih baik, dia harus menghentikan sifat buruknya terhadap orang lain. Saya sudah meminta Rudi untuk melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa Yanti adalah orang yang jujur. Rudi juga menyelesaikan tugasnya semalam. Aku meminta rudi untuk bertemu denganku pagi ini dan menceritakan tentang Yanti. Kami juga merencanakan untuk bertemu di sebuah tempat makan. Saya melihat rudi tiba setelah sepuluh menit menunggu.
“Hallo bos, saya minta maaf atas keterlambatan, masih banyak kemacetan di pagi ini.”
“Santai, Rud, aku baru saja tiba. Apa yang terjadi semalam?
“Sudah kujalanin sesuai rencana, aku ancam yanti dengan foto dan video yang waktu itu sudah kita ambil, dan dia tidak berani untuk lapor bos.”
Meskipun sebelumnya saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus jujur apapun yang terjadi, dan saya dapat menerimanya jika dia jujur. Tapi karena takut, dia sekarang tidak berani berbicara jujur. Dia telah melakukan hal ini beberapa kali.
“Bagaimana rencana selanjutnya?”
Kamu sekarang agak jauh dari dia. Saya ingin dia lebih dekat dengan saya dan meminta dia untuk berbicara tentang hal itu. Jika dia tidak jujur juga, dia harus diberi hukuman yang lebih berat.
“Oke bos siap jika begitu.”
“Kita pesen makan dulu sekarang, apakah kamu juga belum sarapan?”
“wah iya, saya tahu bos, saya sangat lelah tadi malam setelah menghabiskan tenaga.”
“Berapa ronde yang Anda mainkan semalam?”
“Tiga kali, bos, ternyata sangat nafsu. walaupun pada awalnya menolak.
“Ya, aku tidak heran karena dulu aku juga seperti itu dengan adek kelasku, dia awalnya malu-malu tapi akhirnya nafsunya gede juga.”
“wah berarti bos sebelumnya juga seperti itu.”
“Iya, tapi dulu saya tidak pacaran selain ttm.”
“Wah, ternyata banyak juga yang belum saya ketahui tentang bos ini.”
“Hahaha yaudah kita makan dulu.”
Setelah kami memesan makanan, aku dan Rudi meminta foto. Tujuan saya adalah agar Rudi mengambil foto Yanti saat telanjang untuk menjadi bukti untuk membuatnya berterus terang nanti. Malam harinya, saya kembali berbicara dengan Yanti dan menanyakan beberapa hal kepadanya. Setelah kusinggung, dia tetap tidak jujur kepadaku. Rencana berikutnya tampaknya harus dilaksanakan.
“Yanti”
Pagi tiba dan aku terbangun tanpa pakaian di atas kasurku setelah menangis selama beberapa jam. Ternyata rasa bersalahku masih ada. Apakah akan lebih baik bagiku untuk mengambil cuti beberapa hari untuk pulang dan menenangkan diri? Terakhir, aku mengambil ponselku dan menghubungi bos saya untuk memberi tahu dia bahwa saya memiliki cuti tiga hari untuk pulang ke rumah akhir minggu ini, dan untungnya bos mengizinkanku cuti. Saya kemudian menghubungi Mas Rozak.
“Mas, saya akan mengambil cuti tiga hari akhir minggu ini, bisakah Anda membantu saya pulang?” Setelah menunggu beberapa menit, Mas Rozak membalas Ngocoks.com.
“Iya bisa, sayang, nanti aku akan menemenin pulang.” Saya senang bahwa Mas Rozak dapat menemani saya kembali ke rumah. Dia orang yang baik, tapi kenapa aku selalu menyakitinya dengan meninggalkan cintanya?
“Terima kasih, sayang. Nanti kita bertemu akhir minggu ini. Jemput di tempat kerja setelah aku pulang dari kantor.”
“Ya, sayangku.”
Skip Skip Skip
Akhir minggu akhirnya tiba, dan aku siap untuk pulang. Saya sudah berjanji dengan Mas Rozak untuk berangkat jam lima pagi besok. Selain itu, mala mini mengajakku untuk menginap di rumahnya. Akhirnya, pada pukul delapan malam, Mas Rozak menjemputku dan kami sampai di kosnya setelah dua puluh menit perjalanan. Mas Rozak memelukku dari belakang setelah saya meletakkan barang-barang saya.
“Sayang, saya kangen.”
“Ya, saya juga sayang.” Kemudian dia berbalik dan menciumku, dan aku membalasnya dengan ciuman mesra. Dia kemudian membuka braku dan tanpa basa basi menjilati putingku dan meremas toketku dengan tangannya.
“Aaaaaaaaaaaacchh mas pelan pelan aja aaaacchhhhh”, kata seorang pria.
“Apakah kamu suka diginiin, sayang?”
“Iyaa aahhh saya menyukainya, mas, eemm aaaahhhh.”
Aku membuka resleting celana Mas Rozak tanpa disuruh, mengeluarkan kontolnya yang tegak berdiri dan meremasnya. Kurasa tangan Mas Rozak mencoba masuk ke celanaku.
Mas Rozak akhirnya menolak untuk memasukkan tangannya ke dalam celanaku ketika saya berkata, “Mas jangan yang bawah aku lagi mens.”
“Yaah, kira-kira tidak tanggal merah.”
“Kan kamu juga tidak akan masuk, jadi sama saja, nanti jepit pakai ini.” Mas Rozak tersenyum dan mengangguk setelah mendengar ucapanku sambil menunjuk ke arah toketku. Mas Rozak membuka celana dan CD-nya dan menindihku saat aku tiduran di atas kasur. Mas Rozak mengarahkan kontolnya ke toketku, dan aku menjepitnya. Kemudian, dengan ritme yang agak cepat, dia menggesekan kontolnya, membuat toketku bergetar ke atas dan ke bawah.
“Sayang, jepitan toketmu paling enak.”
“Iya, sayang, gesekin kontolnya lagi sampai muncrat.”
“Iya, sayang, aku akan memukul wajahmu nanti.”
Mas Rozak terus menggesekkan kontolnya dengan lebih cepat, dan setelah sepuluh menit, dia akhirnya keluar, dan saya mendengar banyak peju mengalir ke wajah saya.
“Ahhh sangat, sayang.”
“aaahhh ahh iya, sayang, sudah lama sekali kamu tidak memberikan jatah hehehe.”
Setelah itu, aku menggunakan tisu untuk membersihkan peju di wajahku dan memakai kembali pakaianku, serta mas rozak. Setelah itu, dia bertanya tentang pekerjaan saya di cabang baru, dan aku memberi tahu mas rozak. Namun, pertanyaannya tentang apakah saya memiliki teman laki-laki yang suka dan berhubungan dengan saya adalah sesuatu yang aneh.
Mas Rozak pasti tahu saya memiliki hubungan dengan orang lain. Walaupun harus berbohong, aku berusaha untuk menepis tuduhanya. Aku bingung apakah aku harus berbohong lagi kepadanya jika aku jujur dan dia akan memaafkanku. Aku terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa ketika dia tiba-tiba menunjukkan foto kepadaku. Di depan pacarku, aku tertunduk malu.
Berlanjut…